Minggu, 28 Agustus 2011

Buku Pedoman IPM

[+/-] Selengkapnya...

Senin, 22 Agustus 2011

IPM SLEMAN MAKIN BERWARNA

 
Beberapa hari yang lalu (19-21/8) Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sleman mengadakan acara pesantren kilat yang diadakan di gedung dakwah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Slema. Kegiatan ini diikuti oleh 31 peserta pelajar SMA/SMK muhammadiyah se-kabupaten Sleman. Pesantren Kilat tersebut merupakan salah satu agenda rutinitas yang sering diadakan setahun sekali oleh Pimpinan Daerah Kabupaten Sleman ketika bulan Ramadhan, tujuanya untuk mengisi waktu di bulan ramadhan dengan hal yang bermanfaat dan mampu memberikan bekal pelajaran, khususnya bekal dalam bidang agama untuk para pelajar/ kader Muhammadiyah se-kabupaten Sleman.

Dimulai dengan materi-materi pokok yang harus dimengerti dan diperdalam, seperti aqidah Islam, akhlak, ibadah, sampai tentang motivasi diri, agar peserta dalam mengikuti pesantren kilat tersebut tidak sia-sia, mampu terbangun semangatnya,dan mampu termotivasi. Acaranya cukup menarik dikemas dalam pesantren kilat tersebut, bertemakan “Islam Itu Indah, IPM…Oh IPM, Alhamdulillah”. Selain itu untuk memecah kejenuhan selama mengikuti pesantren kilat panitia mengisinya dengan Ice breaking ala islami, yang sangat menarik,membangun,dan mampu bisa memotivasi peserta agar lebih semangat  Beribadah, Belajar, dan Berorganisasi.
“Saya suka dengan materinya, saya bisa tau lebih banyak tentang Islam dan keindahanya, memang Islam itu sangat indah sehingga saya makin cinta dengan Islam” tutur Putri, salah satu peserta pesantren kilat. “Tidak terbayangkan acara ini bisa sukses seperti ini, kami cukup bangga atas terlaksanya pesantren kilat ini, dan bisa membimbing dan memberi bekal pelajaran kepada pelajar bisa juga menumbuhkan antusias dan motivasi untuk peserta agar lebih bersemangat lagi, dan semoga nanti bagi para peserta mampu mensharing ilmunya ke temen-temen sekolahnya, agar peserta makin tambah perkembanangan ilmunya”. Tambah Hanan Waskitha selaku ketua panitia.

Harapanya setelah diadakan pesantren kilat tersebut, peserta makin termotivasi untuk semangat beribadah,semangat belajar, dan semangat berorganisasi,dan terlebih lagi untuk membumi di seluruh kader/pelajar muhammadiyah se-kabupaten Sleman, sehingga IPM Sleman makin Jaya, dan berwarna, tutupnya.

Moe_Moe

[+/-] Selengkapnya...

Rabu, 17 Agustus 2011

DAFTAR PEMENANG LOMBA FORTASI 2011

Lomba Gobag Sodor kategori putri:
Juara I        MBS
Juara II       SMK MUH 2 Moyudan

Lomba Gobag Sodor kategori putra:
Juara I      SMK MUH Berbah
Juara II     SMK MUH Minggir

Lomba Mading :
Juara I      SMA MUH Berbah
Juara II     MBS
Juara III    SMK MUH 1 Tempel

Lomba Sangat Cerdas sekali kategori SMP/MTs:
Juara I      MBS
Juara II     SMP MUH 1 Mlati
Juara III    SMP MUH 1 Godean

Lomba Sangat Cerdas Sekali kategori SMA/SMK:
Juara I     SMK MUH Berbah
Juara II    SMK MUH 2 Moyudan

Lomba Karikatur:
Juara I     SMP MUH 1 Mlati
Juara II    MBS
Juara III   SMP MUH 1 Godean


Moe_Moe

[+/-] Selengkapnya...

Selasa, 16 Agustus 2011

MENDALAMI JANJI PELAJAR MUHAMMADIYAH di SMK MUH 1 MOYUDAN

          Kemarin jum’at tanggal 12 Agustus 2011 tepatnya jam 09.15 WIB PD IPM Sleman dan segenap pengurus menghadiri acara pesantren kilat yang diadakan di masjid SMK MUH 1 Moyudan, Acara ini di selenggarakan oleh pihak sekolah untuk mengisi kegiatan di bulan ramadhan, kebetulan waktu itu PD IPM Sleman sekaligus dapat amanah untuk mengisi materi tentang “mendalami janji pelajar muhammadiyah” pada acara pesantren kilat tersebut, dengan diawali pembukaan oleh ipmawati nur Istiqomah dan Ipmawan Widastira kemudian dilanjutkan oleh pemateri dari PD IPM Sleman yaitu Ipmawan Hanan Waskita dan di Akhiri kesimpulan dan ice breaking oleh Ipmawan Al mufti.
           Walaupun Acara pesantren kilat tersebut tidak kondusif dikarenakan banyak sekali peserta yang hadir , tp Alhamdulillah acara tersebut berjalan dengan lancer. “Ramadhan kali ini terlihat berbeda dari pada kemarin, soalnya temen-temen yang hadir tambah banyak” tutur si ketua IPM SMK MUH 1 Moyudan. “Kami berharap dengan adanya pesantren kilat ini, Semoga nantinya dalam diri anak-anak saya bias ada perubahan di hari luar ramadhan” tambah bu widayanti selaku pihak sekolah SMK MUH 1 Moyudan.

         Berbicara tentang janji pelajar Muhammadiyah mungkin sering kali di ucapakn ketika waktu upacara, Acara kegiatan IPM, dll. Namun dalam materi kali ini mengkaji tentang janji atau sumpah yang sering di ucapkn oleh pelajar Muhammadiyah, Agar bisa tahu tentang isi yang terkandung dalam janji pelajar muhammadiyah tersebut. “Acara Pesantren kilat yang dihadiri oleh kurang lebih 400 peserta kelas 1 sampai kelas 3 ini semoga yang sudah saya sampaikan bias mereka resapi, sehingga yang menjadi janji dan sumpah mereka dalam janji pelajar muhammadiyah bisa mereka aplikasikan dalam pendidikan, baik itu belajar,bersosialisasi, serta agar bisa mengenali budi pekerti yang baik” tutur Ipmawan Hanan waskitha selaku pemateri dalam acara tersebut.

           Semoga dengan adanya pemahaman sebuah janji pelajar muhammadiyah, pelajar sleman khususnya, mampu dan bisa menjadi pelajar yang (cerdas,aktif,kreatif, dan solutif), beramal amaliah dan berilmu ilmiah, hormat kepada orang tua dan guru, sehingga yang diharapkan orang tua terwujud, bisa menjadikan anak-anaknya yang tertib ibadah,tertib belajar, dan tertib berorganisasi itu bisa menjadi anak yang sholeh-dan sholihah. Amin … Moe_Moe

[+/-] Selengkapnya...

Senin, 08 Agustus 2011

SUSUNAN PENGURUS PD IPM SLEMAN


Ketua Umum : Isna Fatkhurrahman
T T
Ketua Bidang Perkaderan : Yandi Bagus Kurniawan
Ketua Bidang PIP : Andi Priza Qisthan
Ketua Bidang KDI : Hanan Waskitha
Ketua Bidang Seni dan Olahraga : Ibnu Setyawan
T T
Sekretaris Umum : Huda Cholis Setyawan
Sekretaris Bidang Perkaderan : Annisa Khansa
Sekretaris Bidang PIP : Mumtaz Aji Wibowo
Sekretaris Bidang KDI : Rosihana Cahya Maulana
Sekretaris Bidang Seni dan Olaraga : Faris Prihat Raisa
T T
Bendahara Umum : Nur Istiqomah
T   Muhammad Rosyid Abdillah

Anggota Bidang Perkaderan : Gani Darmawan

Anggota Bidang PIP : Nurma Uswatun Hasanah

Abdul Wahab
Anggota Bidang KDI : Widastira Eka Nugraha
Anggota Bidang Seni dan Olahraga : Icha Haerunia Wisudarani

: Muhammad Iqbal Ma'ruf
  Muchrom Wikandono

==> Pasca Pleno Pertama tanggal 15 - 16 September 2012

[+/-] Selengkapnya...

Kamis, 04 Agustus 2011

Bulletin Edisi IPM || RAMADHAN volume 1



Alhamdulillahirabil'alamin Bulletin bulan ramadhan edisi ipm ramadhan 1432 H volume 1 ini bisa di nikmatin oleh pelajar, khususnya pelajar di sleman, semoga bulletin edisi kali ini yang bertemakan "Ramadhan Ceria Tanpa Maksiat" ini semoga bisa bermanfaat dan syukur-syukur bisa menambah ilmu pengetahuan,amin (Redaksi) --Moe-Moe--


[+/-] Selengkapnya...

Rabu, 03 Agustus 2011

LOMBA FORTASI 2011 IPM SLEMAN


                       “Aargh,, ganti !” Berkali-kali suara itu terdengar jika salah satu pemain gobak sodor terkena oleh lawannya. Ahad, 24/07 PD IPM Sleman sukses mengadakan lomba-lomba FORTASI untuk sekolah-sekolah Muhammadiyah tingkat SMP, SMA, dan SMK se-Kabupaten Sleman. Bertempat di PDM Baru Sleman, Jl. Magelang km 10,7, lomba berlangsung dari 08.00 pagi dan berakhir pukul 12.30.

        Tidak hanya lomba gobak sodor yang disajikan, tetapi lomba-lomba lain yang mengasah kekreatifan peserta turut serta dilombakan. Seperti lomba karikatur, mading, juga CCU yang mengasah kecerdasan peserta. Sesuai dengan tema FORTASI PD IPM Sleman tahun ini, “IPM Sleman Cerdas, Kreatif, Dan Solutif”
 

                Dari 92 peserta yang diikuti oleh 9 ranting, perlombaan gobak sodor putri dimenangkan oleh SMK 1 Berbah. Sedangkan MBS (Muhammadiyah Boarding School) memborong perlombaan untuk gobak sodor putra dan lomba CCU tingkat SMP. SMA??*mas moefti mana? Pengumuman lomba-lomba FORTASI selengkapnya, lomba mading dan karikatur akan diumumkan bersamaan dengan penutupan “Pesantren Ramadhan PD IPM Sleman 1432 H” pada hari Ahad 20 Agustus 2011. (Yola)

[+/-] Selengkapnya...

Selasa, 02 Agustus 2011

Menjadi Pelajar berprestasi?

                          Menjadi pelajar yang berprestasi adalah dambaan setiap orang, namun tidak semua orang bisa menjadi orang berprestasi. Prestasi belajar sesunggunya bisa di capai oleh semua orang tak mengenal ia kaya,miskin, orang yang berasal dari kota atau pedesaan semuanya bisa berprestasi. Di bawah ini beberapa hal yang harus dilakukan agar kita menjadi orang berprestasi :

1. Sucikan Niat/Luruskan niat
Dalam ajaran Islam niat merupakan hal yang utama apabila sesorang akan melakukan pekerjaan atau aktvititas, terlebih aktivitas yang berhubungan yang bernilai ibadah. Mencari ilmu atau belajar dalam Islam adalah sebuah kewajiban yang telah ditentukan ketika manusia lahir sampai dengan masuk liang lahat kembali, serta mencari ilmu juga merupakan ibadah. Jadi mari kita luruskan niat kita dalam belajar selain untuk menambah wawasan juga adalah untuk ibadah kepada Allah.


2. Kesungguhan Dalam belajar
Menjadi pelajar yang berprestasi memerlukan kesungguhan dalam belajar, dalam Islampun dijarkan barang siapa yang bersunguh-sunguh maka ia akan berhasil. Oleh sebab itu sekolah bukanlah sekedar untuk bermain, mencari teman, Jajan dan lain sebagainya tetapi sekolah adalah aktvititas belajar yang memerlukan kesungguhan.


3. Disipin dalam menggunakan Waktu
Time Is money atau waktu adalah pedang, beberapa Istilah ini sangat populer dalam kehidupan kita sehingga orang barat sering mengatakan waktu adalah uang, oleh sebab itu mereka tak ingin menggunakan waktu dengan sia-sia. Disiplin dalam menggunakan waktu merupakan hal yang utama untuk mecapai sebuah keberhasilan secerdas dan sekaya apapun kita tanpa displin maka prestasi itu takan pernah kita bisa capai. Disiplin dalam waktu harus kita lakukan dalam kehidupan sehari mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Cobalah kita buat agenda kita seperti mulai dari aktivitas tidur, sholat, mengaji, belajar, bermain, berolahraga, ikut les dan lain sebagainya, apabila jadwal ini bisa kita lakukan dengan disiplin insyaallah kita akan menjadi orang –orang yang berprestasi.


4. Percaya diri
Percaya diri merupakan hal yang penting bagi setiap orang, karena kita harus percaya pada kemampuan yang kiti milki. Banyak orang yang tidak percaya diri karena merasa dirinya tidak padai, sehingga akhirnya harus tergantung pada orang lain. Setiap orang sesungguhnya harus merasa percaya dengan kemampuan yang dimilkinya betatapun hasil prestasinya tidak sebagus yang dicapai orang lain tetapi itulah hasil maksimal dari percaya diri yang dimilki.


5. Tentukan Target
Pada perjalana setiap manusia tentu selalu punya tujuan kemana kita akan melangkah dan apa yang akan kita lakukan. Jika kita ingin memilki prestasi maka kita harus memilki target dalam belajar, berapa nilai yang harus kita capai. Misalnya kita memiliki target nilai Matekmatika 80, Bahasa Indonesia 90, menang kejuaran olimpiade, kejuaran Futsal dan lain-lain sebagainya. Semua target yang sudah kita tentukan harus dilakukan secara maksimal agar target-target tersebut bias tercapai.


6. Tumbuhkan Motivasi
Motivasi atau dorongan perlu dimilki oleh setiap orang baik motivasi dari diri sendiri ataupun dari orang lain. Pelajar yang berprestasi adalah pelajar yang memiliki motivasi besar untuk maju, maka dia akan selalu memberi semangat pada hatinya untuk semangat dalam belajar.


7. Ikuti kegiatan berorganisasi dan Ekstrakulikuler
Berorganisasi merupakan hal yang menyenangkan agapan organisasi dapat mengganggu pelajaran adalah anggapan yang salah. Justru banyak orang yang berprestasi dengan berorganisasi, para pemimpin negeri ini atau para intelektual yang ada pada bangsa ini juga adalah para alumni organisasi baik organisasi kesiswaa, mahasiswa, masyarakar, pemuda dan lain-lain. Ikut berorganisasi dapat melatih kemandirian,disiplin dan kepekaan siswa dalam hidup ber sosial. Bagi para pelajar yang ikut organisasi juga mempunyai prestasi merupakan sebuah kebanggaan tersendiri seperti di IPM ^^.


8. Kita semua punya prestasi
Sesungguhnya setiap diri kita memilki prestasi karena prestasi itu bukan dilihat dari kemampuan itelektual atau kognitif saja, tetapi setiap kelebihan yang kita milki dan berguna bagi orang banyak adalah prestasi juga. Ingat tak mungkin Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sama, oleh karena itu dalam prestasipun kita memilki perbedaan ada yang berprestasi dalam akademik, kesenia, olahraga dan lain sebagainya.


9. Minta doa dari orang tua
Ridho Allah tergantung ridho orang tua, jadi mintalah doa dari orang tua dalam setiap langkah yang kita lakukan Agar Allah memberi kemudahan dalam aktivitas belajar kita.


10. Sholat dan berdoa
Segala Ikhtiar atau usaha sudah kita Lakukan yang terakhir adalah kewajiban kita melaksanakan perintah Allah salah satunya adalah sholat dan berdoa, semoga semakin sering kita mendekatkan diri kita pada Allah semakin Allah memberi kemudahan kepada kita. (Moe_Moe) ^o_O!!
“Tetap semangad,hadapi dengan senyuman,,..Belajar,belajar,belajar n Terus berkarya”^^

[+/-] Selengkapnya...

KADER JANGAN KEDER

Sadarkah kita kawan, bahwa kita seorang kader. Bukan hanya kader bagi suatu organisasi tapi juga kader bangsa dan agama. Kewajiban kita lah meluruskan yang berbelok,menerangkan yang gelap, dan mendamaikan hati yang bergolak. Itu bukan hanya kewajiban bagi para ulama atau pemimpin. Dan bukan kah kita ini juga adalah pemimpin. Jangan karna usia kita yang masih muda kemudian kita lepas tangan tentang kewajiban kita terhadap kebaikan yang telah diamanahkan Allah bagi hambanya. Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Slogan itu lah yang patutnya terpatri dalam hati setiap manusia, nisacaya segala bentuk kemaksiatan baik kepada diri sendiri maupun orang lain akan terminimalisir. Kita lah KADER MUDA BANGSA DAN AGAMA. Ditangan kitalah perubahan itu akan dimulai. Ditangan kitalah babak baru akan dimulai.

Ya, setiap orang pasti akan berfikir kita masih terlalu muda. Padahal banyak pemimpim-pemimpin muda justru lebih berdedikasi dari pemimpin yang telah dimakan usia yang sudah membatasi progresnya.
Evo Morales jadi presiden pada usianya yang baru 43 tahun. Dibawah pimpinanya sekolah gratis dan rumah sakit gratis didirikan. Bakhan Jhon Major memimpin negri kapitalis, terjun ke politik usia 17 tahun. Memimpin Inggris usia 44 tahun. Soemaoen lebih gila lagi, 14 tahun sudah jadi pemimpin PKI. Kelak kita tahu PKI adalah partai terbesar sebelum tahun1965. Soekarno usia 20 tahun sudah memimpin partai. DN Aidit berusia 31 tahun ketika memimpin PKI yang memiliki anggota 3,5 juta orang. Hatta pada usia 16 tahun sudah memegang posisi Bendahara Jong Sumatranen Bond Padang, Sjahrir sebelum 20 tahun sudah menjadi tokoh Perhimpunan Indonesia. Tan Malaka pada usia 30 tahun menjadi calon CPN (Partai Komunis Nederland) untuk Tweede Kamer.
Masih bisa kah kalian mengelak bahwa kalian adalah seorang kader pemimpin? Masih bisa kah kalian disibukan oleh segala roman picisan masa keemasan SMA? Masih bisa mengatakan 'ah aku masih muda, biar orang lain saja yang mengurusi negara ini'. Kalau semua orang berfikiran seperti itu. Jangan harap 20 tahun yang akan datang Negri ini bisa mencapai kemajuan dimata Dunia. Agama ini menjadi pemersatu umatnya.  Renungkan itu kawan. Nasib Negara dan agama ada ditanganmu.
“tetap semangat dan teruslah berjuang”

Oleh: Mentari

[+/-] Selengkapnya...

Kepribadian Ikatan Pelajar Muhammadiyah


PENGERTIAN DAN FUNGSI KEPRIBADIAN IPM
             Kepribadian IPM adalah rumusan yang menggambarkan hakikat IPM, serta apa yang menjadi dasar dan pedoman amal perjuangan IPM, serta karakter gerakan yang dimilikinya. Kepribadian IPM ini berfungsi sebagai pedoman dan pegangan bagi gerak IPM menuju cita-cita terwujudnya pelajar yang ilmu, berakhlak mulia, dan terampil.

MUATAN KEPRIBADIAN IPM
1.      Definisi Ikatan Pelajar Muhammadiyah
IPM adalah gerakan Islam amar makruf nahi munkar di kalangan pelajar yang ditujukan kepada dua bidang, pertama perorangan dan kedua masyarakat. Dakwah pada bidang pertama terbagi kepada dua golongan:
a.       Kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid) berdasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam.
b.      Kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk mengikuti nilai-nilai ajaran Islam.
Adapun dakwah amar makruf nahi munkar kedua ialah kepada masyarakat, bersifat perbaikan, bimbingan, dan peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan bermusyawarah atas dasar takwa dan mengharap keridhaan Allah semata. Dengan ini diharapkan dapat membentuk pelajar muslim yang berkahlak mulia, berilmu, dan terampil sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya di kalangan pelajar.

2.      Sejarah Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Ikatan Pelajar Muhammadiyah lahir pada tanggal 05 Shafar 1381 H bertepatan dengan tanggal 18 Juli 1961. Dalam perjalannya, IPM mengalami tantangan baik di internal maupun di eksternal. Tantangan paling berat adalah berhadapan dengan rezim yang berkuasa pada saat itu, Orde Baru, yang meminta IPM harus berasaskan pancasila dalam setiap gerak perjuangannya. Perjalan itu akhirnya berujung pada tahun 1992, pemerintah “mendesak” IPM harus berganti nama. Kebijakan pemerintah yang hanya mengijinkan OSIS sebagai satu-satunya organisasi kepelajaran di tingkat nasional membuat IPM yang notabene adalah organisasi pelajar berusaha keras untuk mempertahankan eksistensinya. Maka diadakanlah Tim Eksistensi IPM untuk melakukan kajian yang mendalam tentang permasalahan tersebut. Tim Eksistensi melihat persoalan dari dua segi. Pertama, masalah itu adalah tekanan luar biasa dari pemerintah untuk mengganti kata “pelajar” sehingga hal ini menyangkut hidup dan matinya IPM. Kedua, dikaitkan dengan perkembangan IPM baik secara vertikal maupun horizontal. adalah realitas empirik yang mendorong keinginan untuk memperluas obyek garapan dakwah IPM. Akhirnya diputuskanlah perubahan nama lkatan Pelajar Muhammadiyah menjadi lkatan Remaja Muhammadiyah. Keputusan nama oleh PP IRM ini tertuang dalam SK PP IPM yang selanjutnya disahkan oleh PP Muhammadiyah tanggal 18 November 1992 M.

Perubahan IPM berubah nama menjadi IRM yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Pimpinan Pusat Ikatan Remaja Muhammadiyah No. VI/PP.IRM/1992 tertanggal 24 Rabiul Akhir 1413 H, bertepatan dengan tanggal 22 Oktober 1992 dan disahkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Surat Keputusan No. 53/SK/IV.13/1.b/1992 tertanggal 22 Jumadil awal 1413 H bertepatan dengan tanggal 18 Nopember 1992.

Pada perkembangan selanjutnya, setelah runtuhnya rezim Orde Baru dengan mundurnya Soeharto sebagai presiden RI kedua, gejolak untuk mengembalikan nama dari IRM menjadi IPM kembali hidup pada Muktamar XII di Jakarta tahun 2000. Pada setiap permusyawaratan muktamar sekanjutnya pun, dialektika pengembalian nama terus bergulir seperti ”bola liar” tanpa titik terang. Barulah titik terang itu sedikit demi sedikit muncul pada Muktamar XV IRM di Medan tahun 2006. Pada Muktamar kali ini dibentuk ”Tim Eksistensi IRM” guna mengkaji basis massa IRM yang nantinya akan berakibat pada kemungkinan perubahan nama.

Di tengah-tengah periode ini pula, PP Muhammadiyah mendukung adanya keputusan perubahan nama itu dengan mengeluarkan SK nomenklatur tentang perubahan nama dari Ikatan Remaja Muhammadiyah menjadi Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

Keputusan perubahan nama tertuang dalam Surat Keputusan PP Muhammadiyah No. 60/KEP/I.0/B/2007 tanggal 07 Jumadal Awwal 1428 H bertepatan dengan tertanggal 24 Mei 2007 M. SK ini merupakan dasar hukum perubahan nama IRM menjadi IPM. Walaupun demikian masih banyak perdebatan tentang perubahan ini di struktur IRM sampai tingkat bawah. Akhirnya untuk menengahi hal tersebut secara de facto IRM berubah menjadi IPM pada tanggal 28 Oktober 2008 M pada saat Muktamar XVI IRM di Solo.

3.      Dasar dan Amal Perjuangan IPM
Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju terwujudnya pelajar muslim yang  berkahlak mulia, berilmu, dan terampil sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, maka IPM mendasarkan segala aspek dan amal perjuangannya atas prinsip-prinsip berikut ini:
a.       IPM adalah gerakan Islam, dakwah amar makruf nahi munkar di kalangan pelajar.
b.      IPM berperan aktif sebagai kader persyarikatan, umat, dan bangsa dalam menunjang pembangunan manusia seutuhnya menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
c.       IPM sebagai gerakan pelajar yang membangun nalar keilmuan dan respon terhadap perkembangan zaman
d.      IPM merupakan organisasi otonom Muhammadiyah yaitu sebuah organisasi yang diberi keleluasaan dalam mengelola rumah tangganya sendiri tanpa campur tangan dan intervensi.
e.       IPM adalah organisasi independen yaitu organisasi mandiri yang berada dalam bingkai kebebasan dan kemerdekaan untuk menentukan sikap dalam berpihak hanya kepada kebenaran.
f.       IPM sebagai gerakan advokasi pelajar.

4.      Penjabaran Dasar dan Amal Perjuangan IPM

a.      IPM Sebagai Gerakan Dakwah di Kalangan Pelajar
IPM memandang bahwa Islam adalah satu-satunya jalan yang menyelamatkan kehidupan manusia di dunia dan di akhirat. Ajaran Islam bersifat universal dan jika dihayati, dan diaktualisasikan dengan tepat, ajaran itu membawa daya ubah yang luar biasa dalam sejarah peradaban manusia. Akan tetapi untuk menuju ke arah itu banyak instumentasi yang harus dipenuhi dan diadakan, diantaranya adalah media dakwah. Dakwah Islam berfungsi sebagai mediator antara nilai-nilai ajaran Islam dengan realitas kehidupan umat Islam yang dalam banyak kesempatan terlalu jauh kesenjangannya, artinya umat Islam banyak yang belum tersentuh atau terpanggil oleh nilai luhur ajaran agamanya. Pada konteks ini dakwah sangat penting dan menentukan dalam kehidupan beragama, dengan kata lain tanpa dakwah, Islam tidak akan berarti dan bermakna dalam realitas kehidupan.
IPM menegaskan dirinya sebagai gerakan dakwah Islam untuk ambil bagian dalam proses reformasi atau pembaharuan umat. Dakwah Islam IPM adalah dakwah amar makruf nahi munkar yang dipahami sebagai proses; Pertama, pembebasan manusia (liberasi) dari perilaku negatif dan kebiasaan buruk. dan kedua, pelibatan manusia (emansipasi dan transformasi) secara aktif dalam pembangunan kehidupan yang positif pada segala aspek.
Secara institusional, IPM adalah media para kadernya untuk berdakwah. Sehingga dakwah IPM adalah dakwah yang memiliki; Pertama, subyek yaitu kader-kader organisasi yang terdiri dari para pelajar muslim yang concern dan memiliki komitmen perjuangan. Dan kedua, yaitu obyek, yakni sasaran dakwah IPM yang terdiri atas komunitas pelajar dengan pribadi-pribadi pelajar sebagai sasaran pokok.
Dalam dakwah IPM, landasan utamanya adalah semangat tauhid. Semangat tauhid artinya bahwa misi perjuangan dakwah IPM adalah menegakkan nilai-nilai Islam seperti yang telah difirmankan oleh Allah SWT.

b.      IPM Sebagai Gerakan Kader di Kalangan Pelajar
IPM adalah lembaga kaderisasi yang salah satu fungsinya adalah melakukan proses penyiapan kader-kader untuk terlibat dalam aktifitas kemanusiaan dan kemasyarakatan yang lebih luas dari lingkup IPM. Dan satu pertimbangan yang tidak bisa dipungkiri bahwa IPM merupakan organisasi otonom Muhammadiyah dan berfungsi menjaga proses kaderisasi di Muhammadiyah. ltu artinya IPM sebagai lembaga kaderisasi Muhammadiyah. Fungsi pertama dan fungsi kedua IPM sebagai gerakan kader yang tersebut tadi secara sistematik dapat diurai sebagai berikut:
1.      Fungsi Kader Persyarikatan
IPM merupakan organisasi kader bagi Muhammadiyah maka IPM berfungsi sebagai lembaga kaderisasi yang out-putnya adalah kader-kader persyarikatan baik sebagai pimpinan maupun pemegang amal usaha di masa yang akan datang. Untuk itu dalam melakukan fungsi tersebut yang perlu diperhatikan dalam proses kaderisasinya adalah:
a.       Corak pengkaderan IPM adalah “Paradigma Kritis Transformatif”, yaitu  kaderisasi yang menekankan pada aspek penanaman ideologi yang berbasis pada ilmu dan akhlak.
b.      Pengembangan Paradigma kritis tersebut bermuara kepada lahirnya trilogi pembaharuan IPM (jihad, ijtihad, dan mujahadah) yaitu etos kerja, etos intelektual dan etos spiritual.
2.      Fungsi Kader Umat dan Bangsa
Komitmen IPM terhadap proses transformasi masyarakat, bangsa dan negara terwujud dari sumbangan IPM berupa kader-kader yang siap melakukan artikulasi konstruktif dalam rangka pembaharuan dan pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Untuk itu maka:
a.       Corak rekruitmen kader IPM harus terbuka (inklusif) terhadap berbagai latar belakang dan potensi pelajar.
b.      Dikembangkan pengkaderan-pengkaderan altenatif untuk mengakomodir pluralitas kader dan mengalokasikan kader tersebut pada posisi-posisi yang meluas.

c.       IPM Sebagai Gerakan Keilmuan di Kalangan Pelajar
Salah satu karakter pokok IPM untuk menegaskan eksistensinya adalah karakter keilmuan. Corak keilmuan IPM tidak lepas dari kristalisasi prinsip kritis transformatif yang menjadi patron bagi pelajar muhammadiyah dalam menaggapi realitas secara ilmiah. Karakter keilmuan tersebut memiliki ciri pemikiran secara dialektis, yakni, ilmu-iman-amal, iman-amal ilmu, amal-ilmu-iman yang dipahami sebagai kesatuan integral yang tidak dapat dipisahkan dan harus dimiliki oleh setiap kader. Sehingga, gerakan keilmuan IPM tidak terjebak pada diskursus keilmuan yang dibangun atas dasar nalar instrumental, serba-bebas, serba-boleh (anarkisme), maupun perspektif keilmuan yang terpisah jauh dari nilai-nilai ilahiyah/ketuhanan.
Poinnya, karakter keilmuan IPM mengharuskan kadernya untuk memiliki sifat-sifat ilmu, yaitu: kritis (Q.S. Al Isra: 36), terbuka menerima kebenaran dari manapun datangnya (Q.S. Az-Zumar: 18), serta senantiasa menggunakan daya nalar (Q.S. Yunus: 10). Sifat kritis dan penggunaan daya nalar tersebut pada akhirnya akan melahirkan kreatifitas pada diri seorang kader.
Pokok pikiran tersebut sekaligus sebagai dasar keilmuan IPM yang mencakup rumusan berikut:
1.      Pandangan keilmuan IPM memandang pengetahuan sebagai kesatuan hidup yang hanya dapat tercapai dengan sikap krtis dan terbuka dengan menggunakan akal sehat.
2.      Pandangan keilmuan IPM mendasarkan akal sebagai kebutuhan dasar hidup manusia.
3.      Pandangan keilmuan IPM memandang logika sebagai pendidikan tertinggi bagi akal manusia yang hanya akan dicapai jika manusia menyerah kepada petunjuk Allah.

d.      IPM Sebagai Organisasi Otonom Muhammadiyah di Kalangan Pelajar
Eksistensi IPM sebagai gerakan dakwah dan kader adalah untuk mendukung gerakan dakwah Muhammadiyah. Dengan kata lain IPM menjadi bagian dalam dakwah Muhammadiyah dengan ruang lingkup yang lebih terbatas, dalam hal ini IPM concern pada pelajar. Sebagai perpanjangan tangan Muhammadiyah dilingkungan pelajar, prinsip-prinsip gerakan IPM harus sama dengan prinsip-prinsip gerakan Muhammadiyah, yaitu menegakkan dan menjunjung tinggi agama lslam demi terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Pada sisi yang lain IPM adalah sebuah organisasi yang otonom artinya terpisah secara kelembagaan dengan Muhammadiyah. Sebagai organisasi otonom, IPM memiliki hak dan kewajiban untuk mengelola rumah tangganya sendiri dalam binaan Muhammadiyah.
Untuk memadukan antara realitas primordial IPM yaitu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari dakwah Muhammadiyah dan IPM sebagai organisasi otonom Muhammadiyah, maka dapat rumuskan pemahaman sebagai berikut:
1.      IPM selama menjadi organisasi otonom Muhammadiyah berkewajiban untuk menjalankan misi dakwah Muhammadiyah dikalangan pelajar dan. remaja
2.      Sifat otonom IPM atas Muhammadiyah dapat dipahami sebagai sifat kemandirian dalam bersikap, bertindak, dan mengambil kebijakan selama hal-hal tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar ikatan dan persyarikatan.

e.       IPM Sebagai Organisasi Independen di Kalangan Pelajar
Manusia dilahirkan di muka bumi ini dengan membawa sifat dasar merdeka/bebas. Kemerdekaan atau kebebasan manusia tersebut merupakan modal untuk mencapai kemuliaan dan derajat tertinggi sebagai manusia. Kemerdekaan/kebebasan berarti manusia terbebas dari faktor-faktor dan pengaruh-pengaruh di luar dirinya yang menyebabkan dia tidak leluasa untuk menentukan keberpihakannya kepada sesuatu yang diyakininya sebagai kebenaran. Sehingga dapat dinyatakan bahwa sifat kemandirian IPM berada dalam frame kebebasan dan kemerdekaan untuk menentukan sikap dalam berpihak hanya kepada kebenaran.
Kemandirian IPM secara organisatoris berimplikasi kepada sikap percaya diri untuk bebas melakukan kebijakan dan aktifitas apa saja yang dapat menghantarkan kepada cita-cita dan tujuan perjuangan. Dengan mempertimbangkan pandangan tersebut maka:
1.      IPM bukan organisasi yang menjadi bawahan organisasi manapun
2.      IPM bebas melakukan interaksi dan kerja sama dengan organisasi,  lembaga,  instansi  dan  institusi  manapun dengan sebuah komitmen yaitu kerjasama dan interaksi yang saling membangun dan menguntungkan. Dan IPM menolak  tegas  komitmen  yang  bertujuan   merusak prinsip-prinsip dasar Ikatan dan membawa IPM kepada aliansi  yang  bersifat  organisatoris  yang permanen sehingga    dapat    mengikat    gerakan    IPM secara kelembagaan.
3.      Interaksi dan kerjasama organisatoris yang di bangun IPM dengan organisasi, lembaga, institusi dan instasi manapun tidak mengurangi kritisisme IPM, karena watak perjuangan IPM berkaitan dengan pola-pola hubungan eksternal adalah kritis, konstruktif, dan korektif.

f.       IPM Sebagai Gerakan Advokasi Pelajar.
IPM sebagai salahsatu gerakan pelajar juga ikut memperjuangkan nilai – nilai keadilan termasuk juga didalamnya adalah hak dan kewajiban pelajar dilingkungannya. Pelajar selama ini masih selalu saja dianggap sebagai objek dari lingkungannya. IPM akan memperjuangkan dan membela gerakan equal access (kesamaan/ keadilan akses) baik secara vertikal (sesama pelajar) atau horizontal (pelajar dengan pihak – pihak lainnnya). Dengan demikian maka IPM memiliki tugas sebagai berikut :
1.      Menghilangkan hegemoni pemerintah terhadap pelajar
2.      Mendorong otonomi pelajar untuk demokrasi
3.      Pelajar dapat berperan dalam kegiatan sosial di lingkungannya
4.      Kader IPM dapat posisi strategis di Muh dan Pemerintah
5.      Menjadikan kader IPM peduli lingkungan, menjaga dan melindungi alam
6.      Menguasai media yang ada untuk berpihak kepada pelajar

sumber: Tanfidz Ikatan Pelajar Muhammadiyah Periode Muktamar ke-17

[+/-] Selengkapnya...